Pada kesempatan ini, aku ingatkan saudaraku seluruhnya, untuk senantiasa mengharap pahala dan ganjaran akhirat, atas segala pekerjaan yang mereka kerjakan.
Wahai engkau pegawai yang bekerja, baik di instansi pemerintah atau di instansi swasta, jadikanlah niatmu dalam bekerja sebagai bentuk upaya meraih ridha Allah dan pahala dari-Nya, melalui pemenuhan tanggung jawab atas kontrak yang telah engkau sepakati, dan melalui pelaksanaan tugas yang dibebankan kepadamu, dengan sebaik-baik dan sesempurna mungkin.
Dengan cara engkau hadir tepat waktu, dan tidak mangkir (absen) dari tugas. Dengan cara itu, agar gaji yang engkau terima menjadi gaji yang halal, serta agar penghasilanmu bersih dan suci.
Dengan niat seperti ini, engkau terhitung beribadah kepada Allah Jalla wa ‘Ala dalam pekerjaan yang engkau lakukan. Dengan cara inilah, seseorang dapat mengubah seluruh kehidupannya agar semua amal perbuatannya menjadi ibadah kepada Allah Ta’ala.
Seorang hamba pun akan menyadari bahwa manusia diciptakan semata-mata untuk menyembah Allah. Dan di antara bentuk ibadah itu adalah menunaikan tugas dan pekerjaan yang telah dibebankan kepadanya.
Allah Ta’ala berfirman:
“Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)
====
وَمِنْ هُنَا فَإِنِّي أُنَبِّهُ إِخْوَانِي جَمِيْعًا عَلَى احْتِسَابِ الْأَجْرِ وَالثَّوَابِ الْأُخْرَوِيِّ فِيمَا يُؤَدُّونَهُ مِنْ أَعْمَالِهِمْ
فَأَنْتَ يَا أَيُّهَا الْمُوَظَّفُ الَّذِي تَذْهَبُ لِوَظِيفَتِكَ سَوَاءٌ كَانَتْ فِي قِطَاعٍ حُكُومِيٍّ أَوْ فِي قِطَاعٍ خَاصٍّ لِيَكُنْ مِنْ شَأْنِكَ أَنْ تَنْوِيَ بِهَذَا الْعَمَلِ أَنْ تَنَالَ رِضَا اللَّهِ وَأَجْرَهُ مِنْ خِلَالِ وَفَائِكَ بِهَذَا الْعَقْدِ وَأَدَائِكَ لِلْعَمَلِ الْمُوْكَلِ بِكَ عَلَى أَكْمَلِ الْوُجُوهِ وَأَتَمِّهَا
مِنْ خِلَالِ حُضُورِكَ عَلَى الْوَقْتِ وَعَدَمِ تَغَيُّبِكَ عَنْهُ مِنْ خِلَالِ سَعْيِكَ بِأَنْ يَكُونَ رَاتِبُكَ حَلَالًا وَأَنْ يَكُونَ كَسْبُكَ نَقِيًّا
فَمِنْ ثَمَّ تَكُونُ عَابِدًا لِلَّهِ جَلَّ وَعَلَا فِي أَدَاءِ الْعَمَلِ الَّذِي قَدْ عَمِلْتَهُ وَهَكَذَا يَتَمَكَّنُ الْإِنْسَانُ مِنْ قَلْبِ حَيَاتِهِ كُلِّهَا لِتَكُونَ أَعْمَالُهُ كُلُّهَا عِبَادَةً لِلَّهِ تَعَالَى
وَالْعَبْدُ يَسْتَشْعِرُ أَنَّ خَلْقَ الْإِنْسَانِ كَانَ مِنْ أَجْلِ عِبَادَةِ اللَّهِ وَمِنْ تِلْكَ الْعِبَادَةِ أَنْ يُؤَدِّيَ الْأَعْمَالَ الْمُوْكَلَةَ بِهِ
قَالَ تَعَالَى
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ